TIMESINDONESIA, MAKKAH – Jemaah haji asal Indonesia sudah mulai menempati tenda di padang Arafah, Senin (26/6/2023). Pada Selasa (27/6/2023), bersamaan dengan jutaan umat muslim dunia, jemaah haji asal Indonesia akan mengikuti wukuf di Arafah.
Kasi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah, Yendra Al Hamidy, sesampainya di Arafah, jemaah haji akan merampungkan keperluan-keperluannya terkait dengan pelaksanaan wukuf. "Istirahat sebentar, kemudian menyelesaikan keperluan dan urusan mereka untuk melaksanakan wukuf di Arafah," ujar Yendra.
Saat itu, jemaah akan diingatkan kembali oleh para petugas agar menghindari hal-hal yang menjadi larangan ihram, seperti mencabut pohon-pohonan, membunuh binatang, dan mengucapkan hal-hal yang tidak bermanfaat, termasuk rafats (melakukan hal-hal yang berkaitan dengan syahwat), fusuq (berbuat dosa) dan jidal (saling berbantah-bantahan).
"Jemaah juga dibimbing untuk selalu bertalbiyah," kata Yendra.
Sampai tiba waktu sore, bagi jemaah yang sudah sampai di Arafah dilanjutkan melaksanakan shalat Maghrib dan Isya seperti biasa. "Setelah itu mereka beristirahat, tidur, hingga waktu Subuh," tambah Yendra.
Setelah jemaah shalat Subuh, lanjutnya, mereka beristirahat sejenak. Jemaah akan diingatkan para petugas kapan masuk waktu wukuf.
"Diingatkan bersiap melakukan wukuf di maktab masing-masing saat zawal, kira-kira pukul 11.30," tegas Yendra.
Pada saat itu jemaah dianjurkan untuk memperbanyak membaca Alquran, berdoa, berdzikir, bertaubat, dan bermuhasabah diri.
Dikatakan Yendra, kegiatan wukuf dimulai dengan pembacaan khutbah oleh petugas yang sudah ditunjuk di setiap masing-masing maktab.
"Jemaah mulai wukuf, dimulai dengan mendengarkan khutbah sampai selesai, diikuti dengan khusyuk," katanya.
Jemaah kemudian shalat Zuhur dan Ashar secara jamak takdim. Selesai shalat, mereka makan siang dan istirahat secukupnya, sesuai dengan waktu yang ditentukan petugas.
Selesai ishoma, jemaah kembali melanjutkan wukuf. "Kemudian melanjutkan wukuf, membaca tasbih, tahlil, tahmid, dan berdoa kepada Allah SWT. Selain harus berhenti memikirkan dunia," tutur Yendra.
Yendra menjelaskan, saat di padang Arafah jemaah harus maksimal beribadah, berdzikir dan berdoa. Sangat disayangkan, katanya, jika masih memikirkan urusan-urusan dunia. "Dimaksimalkan, karena meski punya uang, belum tentu tahun depan bisa berangkat lagi," katanya.
Itu karena, kata Yendra, padang Arafah adalah tempat yang sangat mustajabah untuk berdoa. (*)
Pewarta | : Bambang H Irwanto |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Lima Kloter Asal Jember Masuk Asrama Haji, Dua Jemaah Haji Jalani Perawatan
Pacitan Darurat Knalpot Brong, 18 Motor Diamankan dalam Razia Gabungan
Kebijakan Militeristik untuk Siswa
PPIH Sediakan Bus Antarkota Berspesifikasi Khusus Demi Kenyamanan Jemaah Haji
Ancelotti Sebut El Clasico menjadi Momen Penentuan Juara Liga Spanyol
BMKG: Hujan Lebat Diprediksi Landa Sebagian Besar Wilayah Indonesia pada Minggu
Yogyakarta Siap Wujudkan Sekolah Rakyat untuk Anak Miskin, Taman Siswa Jadi Lokasi Prioritas
Juara Olimpiade Nasional IPS Tingkat SMP, Ada Kabupaten Probolinggo!
Renungan Minggu: Kala Taat Menjadi Titik Balik
Ferel Rizki, Aktivis Kampus dari Cimahi yang Harumkan Indonesia di Panggung Internasional