TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan pemahaman mengenai pentingnya nilai-nilai sejarah bagi generasi penerus bangsa harus terus ditingkatkan. Nilai-nilai sejarah yang diwariskan oleh para pendahulu negeri masih relevan dan menjadi pedoman bagi generasi saat ini untuk menghadapi berbagai tantangan masa kini dan masa depan.
Politsi Partai Demokrat ini menyatakan bahwa nilai-nilai sejarah Indonesia yang ditorehkan oleh para pendahulu bangsa tetap relevan dalam menjawab tantangan berbangsa dan bernegara saat ini. UNESCO memiliki 496 dokumen Ingatan Kolektif Dunia, di antaranya ada 11 dokumen yang dimiliki oleh Indonesia, termasuk pidato Presiden Sukarno yang berjudul "To Build the World a New", Pertemuan Pertama Gerakan Non-Blok, dan Hikayat Aceh.
Sertifikat Ingatan Kolektif Dunia UNESCO untuk ketiga dokumen tersebut diserahkan kepada Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI oleh Wakil Tetap Indonesia di UNESCO, Prof. Ismunandar. Delapan dokumen lainnya meliputi Arsip VOC, Arsip Konferensi Asia-Afrika, Babad Diponegoro, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, La Galigo, Nagarakertagama, dan Cerita Panji.
"Bahwa pengakuan tersebut adalah bentuk pengakuan dunia terhadap pentingnya nilai-nilai sejarah di Indonesia yang juga merupakan bagian dari peristiwa sejarah dunia," ucapnya, Selasa (4/7/2023).
Lestari berpendapat bahwa pentingnya nilai-nilai sejarah di Indonesia harus mendorong setiap anak bangsa untuk menggali dan memahami nilai-nilai luhur yang diwarisi dari nenek moyang mereka sendiri.
Perempuan yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, mendorong agar sistem pendidikan nasional saat ini juga mempercepat penanaman nilai-nilai sejarah bangsa kepada para peserta didik. Menurutnya, penting bagi setiap anak bangsa untuk memiliki pemahaman yang utuh terhadap nilai-nilai sejarah bangsa guna membangun karakter generasi penerus yang kuat.
"Ayo seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama melestarikan nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendiri bangsa, seperti kejujuran, persatuan, gotong-royong, dan budi pekerti yang luhur. Hal ini diharapkan dapat mengisi kemerdekaan dengan mewujudkan proses pembangunan yang lebih baik dari waktu ke waktu," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Rusdi Kirana Nyatakan Dukungan Penuh Perangi Narkoba
Khofifah Optimis Jatim Jadi Pelopor Transformasi Sanitasi Nasional
Dari Pengusaha Rambah Praktisi Hukum, Peter Sosilo Raih Gelar Doktor
Perempuan di Kota Malang Laporkan Mantan Suami Gegara Tega Kasihkan Anaknya ke Orang Kaya
Tasyakuran 732 Tumpeng Serentak Peringati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto
Wapres Gibran Ajak Generasi Muda Berkontribusi dalam Pembangunan Nasional
Pemerintah Beri Tanggapan Keras Terhadap Aksi Premanisme Berbasis Ormas
Kemenag Perketat Perlindungan Jemaah Haji Khusus, Asuransi dan Rumah Sakit Tak Boleh Sekadar Formalitas
Wafat Saat Tiba di Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Sidoarjo Dimakamkan di Baqi
Dani Chika Siap Taklukkan 60 Kilometer BTR Ultra 2025: Langkah Serius Menuju Trail Jepang