TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ingin cari tempat wisata alternatif healing untuk melepas penat dan stres setelah kerja seminggu penuh? Pantai Pecemengan Blimbingsari bisa jadi solusinya. Destinasi wisata di Dusun Pecemengan, Desa Blimbimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, ini terbilang indah dan nyaman untuk dikunjungi.
Dengan hamparan bibir pantai yang membentang. Berjejer puluhan kapal nelayan menepi di pantai pasir hitam. Terlihat otentik khas kampung nelayan pesisir utara. Berlatar laut Selat Bali, menambah eksotis biru laut selaras dengan awan cerah siang hari. Bagaimana? Sudah bisa membayangkan keindahan di Pantai Pecemengan?
Sayangnya, pantai yang cukup tersembunyi ini masih belum sepopuler pantai tetangganya yaitu Pantai Blimbingsari. Hanya berjarak 11 kilometer (km) dari pantai Blimbingsari, Pantai Pecemengan bisa menjadi alternatif wisata bilamana Pantai Blimbingsari sedang banyak pengunjung.
Panorama permata tersembunyi, di Pantai Pecemengan yang berlatarkan Pulau Dewata Bali, dengan pemandangan selarasnya air laut dan awan biru yang eksotis. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)
Dengan suguhan dan view yang sama rasanya pantai ini tidak kalah indah dari pantai Blimbingsari. Terlebih penampakan sunrise matahari pagi dari balik Pulau Dewata Bali juga bisa dinikmati di sana. Selain itu, terdapat dua warung yang bisa menjadi tempat berleha-leha seraya menyeruput kopi ditemani semilir angin laut.
Lokasi pantai ini juga cukup mudah diakses. Berjarak 20 km dari pusat kota Banyuwangi, dapat ditempuh dengan 30 menit perjalanan. Sedangkan dari Bandara Internasional Banyuwangi cuma memakan waktu 7 menit saja dengan jarak tempuh 3 km.
Pantai Pecemengan ini, memang lebih ramai dalam aktivitas nelayan dan pengepul ikan daripada wisatawan, bisa dikatakan wisata pesona alam bersama nelayan. Meski demikian kapal-kapal nelayan yang bersandar di Pantai Pecemengan adalah pemandangan otentik di sana. Sangat berwarna dan terawat, menjadi spot foto berlatar perahu nelayan yang cukup instgramable.
Saat siang hingga sore hari, kalian akan merasakan kentalnya aktivitas para nelayan. Menempati perahu mereka masing-masing. Mulai dari merajut jaring ikan, menguras air dalam perahu, menyiapkan keperluan menangkap ikan. Dan hal tersebut akan menjadi pemandangan yang natural di Pantai Pecemengan.
"Saat siang hingga sore nelayan bersiap, kemudian sebelum subuh mereka berangkat melaut hingga pukul 08.00 WIB," ucap salah satu nelayan di Pecemengan, Baiyah, Selasa (6/6/2023).
Bermain air laut di tepi pantai, bertamasya bersama keluarga dengan menggelar karpet sembari menikmati kudapan masakan rumah, membuat berwisata semakin terkenang di Pantai Pecemengan. Jadi, apakah sudah ada keinginan mengunjung pantai hidden gem ini, sebagai wisata pantai alternatif di Banyuwangi? (*)
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Tim Futsal Putra Kabupaten Lamongan Amankan Tiket Porprov Jatim 2025
Jelang Porprov Jatim 2025, Kondisi Gor Ken Arok Kota Malang Memprihatinkan
Demi AI dan Energi Bersih, Google Bangun Tiga Proyek Nuklir 600 MW di AS
Rusdi Kirana Nyatakan Dukungan Penuh Perangi Narkoba
Khofifah Optimis Jatim Jadi Pelopor Transformasi Sanitasi Nasional
Dari Pengusaha Rambah Praktisi Hukum, Peter Sosilo Raih Gelar Doktor
Perempuan di Kota Malang Laporkan Mantan Suami Gegara Tega Kasihkan Anaknya ke Orang Kaya
Tasyakuran 732 Tumpeng Serentak Peringati Hari Jadi Kabupaten Mojokerto
Wapres Gibran Ajak Generasi Muda Berkontribusi dalam Pembangunan Nasional
Pemerintah Beri Tanggapan Keras Terhadap Aksi Premanisme Berbasis Ormas