TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Geopark Ijen, memfasilitasi anak-anak, guru dan para pemandu wisata melalui Workshop, dengan diberikan pembekalan seputar edukasi menarik untuk mengenalkan Geopark Ijen, Rabu (19/7/2023).
Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang digawangi oleh Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain.
Selain itu, hadir pula Komunitas Karasa Bandung untuk meramaikan workshop. Hal itu dimaksudkan untuk membentuk dan mewujudkan unsur pentahelix yakni akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah dan media demi menjunjung nama baik Geopark Ijen dimata dunia.
Pengurus LPPM, sekaligus dosen di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, Ir. Andy Yahya Al Hakim, menjelaskan, kegiatan workshop ini adalah sebagai bekal untuk para guru mulai dari PAUD hingga SMA, supaya bisa lebih dalam memberikan wawasan tentang Geopark Ijen dengan membuat desain pembelajaran yang menarik, kreatif dan mudah dipahami para siswa.
Tak hanya itu, lebih lanjut Andy menambahkan, unsur pelaku wisata seperti pemandu atau biasa disebut Guide, juga dapat memberikan edukasi serupa kepada wisatawan tentang bagaimana mengenalkan Geopark Ijen, agar tidak hanya mengetahui tentang keindahannya saja, namun juga seluk beluk mulai dari sejarah penciptaan hingga elemen batuanya.
“jadi ini sebuah terobosan dalam kegiatan pariwisata yang dibalut edukasi demi kelangsungan Geopark Ijen yang sudah resmi masuk dalam Unesco Global Geopark (UGG),” jelasnya.
Dan dalam kegiatan Workshop itu, LPPM ITB membuat banyak alat peraga yang menarik. Diantaranya ada contoh maket berbentuk Kawah Wurung, lalu kotak yang berisi banyak contoh batuan, kemudian ada pula bentuk game menarik seperti ular tangga dengan konsep Geologi hingga panel braille untuk teman-teman Tunanetra.
“harapan kami, selain para guru dan pemandu wisata dapat mengenalkan geopark ijen dengan cara menarik dan mudah dipahami publik, juga menarik wisatawan karena edukatif,” harap, Andy.
Panel braille yang sudah ditempatkan di Museum Geopark Ijen. (FOTO : Geopark Ijen For TIMES Indonesia)
Menanggapi hal tersebut, General Manager Geopark Ijen, Abdillah Baraas, mengatakan ini adalah terobosan yang baik untuk Geopark Ijen, selain mengenalkan dan menarik wisatawan, hal ini bisa menjadi tolak ukur keberhasilan Geopark Ijen di kancah Internasional. Karena menjadi salah satu upaya Pemkab Banyuwangi dan Geopark Ijen dalam Revalidasi atau penilaian ulang sertifikat UGG, yang akan dilangsungkan pada tahun 2026.
“Semoga kegiatan seperti ini menjadi agenda rutinan, dan bahkan bisa mengajak lebih banyak unsur-unsur yang ada di pentahelix hingga membuat Geopark Ijen tetap tergabung dalam UGG,” tukas, Abdillah.
Disamping itu, Abdillah melanjutkan, Geopark Ijen saat ini juga membentuk pembelajaran Inklusif. Dengan adanya panel braille, semua lapisan masyarakat tak terkecuali sahabat Tunanetra bisa mendapatkan manfaat dan ilmu yang sama, sehingga mereka bisa merasakan keindahan dan cerita Geopark Ijen melalui tulisan brille.
“karena membangun dan mempertahankan suatu pencapain, harus dilakukan dengan cara bergotong royong dan melibatkan semua masyarakat,” imbuhnya. (*)
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Polres Magetan Ungkap 3 Kasus Premanisme, Warga Diminta Tidak Takut Melapor
DPMPTSP Bontang Dukung UMKM Melalui Diseminasi dan Pendampingan Penerbitan NIB
Persewangi Banyuwangi Optimistis Amankan Tiket 8 Besar Liga 4 Nasional
Polres Pemalang Amankan Remaja Bawa Senjata Tajam
Pria di Banyuwangi Bacok Tetangga, Dipicu Serempetan Motor
DPMPTSP Kota Bontang Hadir di Munas VII APEKSI 2025, Dorong Promosi Daerah dan Perkuat Jejaring Investasi
Manajer Tersangkut Masalah Hukum, Arema FC Pastikan Tim Tetap Fokus Hadapi Liga 1
Hujan Deras Picu Banjir di Dua Kelurahan di Bondowoso
Desi Prakasiwi Komitmen Genjot Prestasi Sepak Bola Putri Banyuwangi
DPMPTSP Bontang Tekankan Pentingnya Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk Legalitas dan Kelestarian