Foto

Mengintip Barang Bekas Bernilai

Selasa, 25 September 2018 - 17:23 | 85.02k

Barang bekas yang dijual di bekas baru masih sangat layak di gunakan. ( Foto : Tria Adha/ TIMES Indonesia).

Faris pemilik bekas baru menunjukkan guci antik jaman Uni Soviet yang ia dapatkan dari salah satu staf kedutaan. ( Foto : Tria Adha/ TIMES Indonesia).

Beragam pernak pernik interior kafe yang ada di bekas baru. ( Foto : Tria Adha/TIMES Indonesia).

Berbagai barang bekas yang ada di bekas baru. ( Foto : Tria Adha/TIMES Indonesia).

Koleksi uang rupiah jaman dulu yang ada di bekas baru. ( Foto : Tria Adha/TIMES Indonesia).

Brang bekas dan baru yang ada di bekas baru. ( Foto : Tria Adha/TIMES Indonesia).

Blueprint Masjid Ahmad Yani Malang hingga guci yang didapatkan saat era Mikhail Gorbachev (Uni Soviet) pun ada di bekas baru. ( Foto : Tria Adha/TIMES Indonesia).

Salah satu barang bekas bermanfat adalah kruk, yang bisa membantu orang yang membutuhkan kruk bagus dan murah. ( Foto : Tria Adha/TIMES Indonesia).

Lia menunjukkan barang antik pada jaman Kerajaan Singosari. ( Foto : Tria Adha/TIMES Indonesia).

Surat lembaran pinjaman Bank Indonesia yang bernilai 1,5 milyar di tahun 1950. ( Foto : Tria Adha/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, MALANG – Ratusan barang berbagai jenis dijajar rapi memenuhi sekeliling ruang berukuran 8x5 m. Bekas Baru, demikian Lia menamai tokonya. Berdiri sejak Februari 2018, toko yang berada di Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Kota Malang ini menjadi perhatian.

Awalnya, Bekas Baru merupakan toko penyuplai alat-alat kafe baru. Seiring permintaan dan kebutuhan pasar, Bekas Baru 'beralih' menjual perabotan bekas yang 'baru'.

Bukan sekadar barang bekas, namun bernilai sejarah dan seni. Guci asal Uni Soviet era pemerintahan Mikhail Gorbachev, Matryoshka (boneka khas Rusia), kruk bekas, hingga blueprint Masjid Ahmad Yani Malang, terpampang di sana.

"Setiap masa ada barang baru namun tidak meninggalkan barang lama yang menyimpan sejarah," ucap Lia berharap dengan dibukanya Bekas Baru.