24 Tahun Penantian Emas Angkat Besi, Presiden Jokowi Bangga dengan Rizki Juniansyah
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) menyampaikan kebanggaannya atas prestasi gemilang lifter muda Indonesia, Rizki Juniansyah, yang berhasil mencetak sejarah dengan menjadi atlet angkat besi pertama dari Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade. Medali emas yang diraih Rizki juga menjadi emas kedua bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
"Medali emas kedua untuk Indonesia datang dari Rizki Juniansyah, yang berlaga di cabang olahraga angkat besi putra kelas 73 kg," ujar Jokowi dalam akun X @jokowi, Jumat (9/8/2024)
Advertisement
Rizki mencatatkan total angkatan 354 kg, terdiri dari angkatan snatch 155 kg dan clean and jerk 199 kg.
"Rizki memecahkan rekor Olimpiade untuk angkatan clean and jerk, sekaligus menjadi atlet angkat besi Indonesia pertama yang berhasil membawa pulang medali emas dari Olimpiade. Terima kasih Rizki, selamat!," kata Jokowi.
Perjalanan Medali Emas Angkat Besi Indonesia di Olimpiade
Rizki Juniansyah, atlet angkat besi asal Serang, Banten, yang lahir pada 17 Juni 2003 ini menjadi atlet Indonesia ke-15 yang sukses mempersembahkan medali emas di Olimpiade. Dengan prestasi ini, angkat besi menjadi cabang olahraga ketiga yang berhasil menyumbangkan medali emas Olimpiade bagi Indonesia, setelah bulu tangkis dan panjat tebing.
Rizki Juniansyah membuat "Indonesia Raya" kembali berkumandang di arena angkat besi setelah penantian selama 24 tahun, di mana para seniornya berusaha keras meraih prestasi serupa dalam enam Olimpiade. Untuk pertama kalinya sejak Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia kembali berhasil meraih dua medali emas dalam satu Olimpiade.
Cabang olahraga angkat besi sendiri memiliki sejarah panjang dalam menyumbangkan medali Olimpiade untuk Indonesia, yang dimulai sejak Olimpiade Sydney 2000.
Pada saat itu, Indonesia meraih satu medali perak dari Raema Lisa Rumbewas dan dua medali perunggu dari Sri Indriyani dan Winarni, yang semuanya adalah lifter putri. Mereka melengkapi prestasi medali emas dari ganda putra bulu tangkis Tony Gunawan/Candra Wijaya, serta dua medali perak dari tunggal putri Minarti Timur dan tunggal putra Hendrawan.
Sejak saat itu, angkat besi tidak pernah absen dalam menyumbangkan medali untuk Indonesia di Olimpiade. Lifter Eko Yuli Irawan menjadi contoh nyata, dengan kontribusinya meraih medali dalam empat Olimpiade berturut-turut, mulai dari Beijing 2008 hingga Tokyo 2020. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |