TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur atau Dinkes Jatim terus berupaya mendorong pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai salah satu langkah pengobatan berbagai macam penyakit termasuk hipertensi.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami kenaikan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM), salah satu di antaranya adalah hipertensi.
Hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya komplikasi seperti stroke, jantung yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Oleh sebab itu, perlu ada pengendalian Hipertensi supaya tidak menjadi penyakit yang lebih berat seperti stroke, jantung dan lain sebagainya.
Data Riskesdas tahun 2018 tadi juga menunjukkan bahwa proporsi pemanfaatan TOGA di Indonesia sebesar 24,6 %.
Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat telah melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan tanaman obat yang ada. Saat Pandemi Covid-19 kemarin misalnya.
Selain protokol kesehatan yang harus dilakukan, masyarakat pun berupaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh ,salah satunya dengan memanfaatkan ramuan dan akupresur.
Asuhan Mandiri atau ASMAN merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh individu, kelompok dan masyarakat.
Melakukan Asuhan Mandiri merupakan upaya mengubah paradigma pengobatan kuratif menjadi promotif dan preventif.
Hal ini bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas bagi keluarga dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya dengan memanfaatkan TOGA dan keterampilan, sehingga diperoleh keluarga sehat secara mandiri.
Sejalan dengan Peraturan Pemerintah nomor 103 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional pada pasal 70 bahwa masyarakat dapat melakukan Perawatan Kesehatan Tradisional secara mandiri dan benar dengan pemanfaatan TOGA dan Akupresur. Oleh karena itu perlu dibentuk kelompok Asuhan Mandiri melalui pemanfaatan TOGA dan akupresur di masyarakat.
Dalam Permenkes Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Keterampilan menyatakan bahwa pelaksanaan asuhan mandiri di masyarakat perlu dilakukan pembinaan secara berjenjang dan berkesinambungan.
Pembinaan Asuhan Mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan taman obat keluarga dan keterampilan dilakukan bersama antar lintas program kementerian dan lintas sektor kementerian terkait sesuai peran, tugas dan fungsi masing- masing melalui penilaian kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional. Terutama dalam mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI. mengatakan, yang menjadi perhatian saat ini adalah, bagaimana mencegah hipertensi tidak datang pada usia produktif.
"Caranya dengan pola hidup sehat, asupan gizi yang sehat, cukup tidur, cukup olah raga, hindari alkohol, hindari merokok. Silakan nikmati hidup normal tanpa hipertensi,” terangnya usai membuka Seminar Kesehatan Tradisional dalam rangkaian peringatan HKN ke-58 yang jatuh setiap tanggal 12 November, dengan tema Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur, Jumat (4/11/2022).
Dr. Erwin menambahkan bahwa TOGA dan akupresur juga bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan, salah satunya dalam mengendalikan hipertensi.
"Salah satu upaya dalam pengendalian hipertensi adalah dengan pemanfaatan TOGA untuk menurunkan tekanan darah sebagai adjuvant obat hipertensi modern dan modalitas keterampilan yaitu Akupresur yang terbukti dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi."jelasnya
Dr. Erwin menambahkan bahwa Dinkes Jatim terus mendorong masyarakat untuk melakukan perawatan kesehatan secara mandiri dengan memanfaatkan TOGA dan Keterampilan Akupresur secara benar, salah satunya melalui pembinaan terhadap Kelompok Asuhan Mandiri (ASMAN) melalui Pemanfaatan TOGA dan Akupresur.
Pada tahun 2022 per bulan Oktober, Provinsi Jawa Timur telah memiliki Kelompok ASMAN melalui Pemanfaatan TOGA dan Akupresur sebanyak 2.695 kelompok.
Untuk mengapresiasi kelompok ASMAN TOGA dan Akupresur tersebut, Dinkes Jatim melakukan penilaian ASMAN TOGA dan Akupresur kategori pedesaaan pada tahun 2022 dan menyerahkan penghargaan bagi para pemenang pada acara Seminar Kesehatan Tradisional, bertempat di Dinkes Jatim.
Para pemenang tersebut antara lain Juara 1 Kelompok Asman Anggrek, Desa Lembor, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan; Juara 2 Kelompok Asman Permata, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan; Juara 3 Kelompok Asman Temulawak, Desa Singopadu, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.
Sedangkan Juara Harapan 1 Kelompok Asman Alang Asri, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang; Juara Harapan 2 Kelompok Asman Follium II, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember; Juara Harapan 3 Kelompok Asman Kencono Wungu, Desa Kenep, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro.
"Dengan penghargaan tersebut, diharapkan kelompok ASMAN TOGA dan Akupresur semakin semangat dalam mengembangkan pemanfaatan TOGA dan Akupresur di lingkungannya demi mewujudkan masyarakat yang sehat secara mandiri," ujar Kepala Dinkes Jatim Dr. Erwin.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Irfan Anshori |
PM Australia Albanese Akan Kunjungi Indonesia Usai Menang Pemilu
Guru Besar Unair: Kebebasan Berpendapat Dilindungi Konstitusi, Tapi Harus Bertanggung Jawab
Mengagumkan, Batik Saji Pacitan Tembus hingga Pasar Ekspor Swiss
Dollar Menguat, Bagaimana Nasib Bank Syariah?
Audisi Putri Hijabfluencer Jabar 2025, Wadah Muslimah Gali Potensi dan Inspirasi
Hotel Tugu Malang Tampilkan Akulturasi Budaya di Ruang Baba Peranakan
Program MBG di Jatim Tingkatkan Gizi dan Perekonomian Warga
CEK FAKTA: Tidak Benar! Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Dapat Bansos Rp150 Ribu
Dikeluhkan Jemaah Haji, Komisi VIII DPR RI Minta Menag Nego Sistem Syarikah Arab Saudi
Vasektomi di Bantul Dapat Reward Rp 1 Juta, Target 25 Peserta per Tahun