TIMESINDONESIA, MALANG – Di tengah banyaknya kuliner kekinian, minuman jadul Es Setrup Slamet masih tetap eksis dan banyak digemari. Minuman dengan cita rasa tempo dulu ini tidak kalah nikmat dibandingkan berbagai jenis minuman masa kini.
Banyaknya pecinta minuman jadul satu ini membuat Dian Tantri Pratiwi membuka cabang Es Setrup Slamet yang sejak awal berpusat di Jalan Dewandaru. Kajoetangan Heritage menjadi lokasi yang dia pilih untuk membuka cabang baru Es Setrup Slamet.
“Pusat Es Setrup Slamet berlokasi di Jalan Dewandaru, lalu saya tertarik untuk membuka di wilayah Kajoetangan karena lokasi tersebut akan dijadikan sebagai heritage dan sepertinya sebelumnya di sini belum pernah ada minuman Es Setrup Slamet,” Ucap Dian Tantri Pratiwi selaku pemilik Es Setrup Slamet Kajoetangan.
Selama kurang lebih dua tahun, Es Setrup Slamet telah memiliki beberapa cabang di Jawa Timur bahkan hingga Sorong, Papua Barat. Kenikmatan minuman jadul dengan berbagai varian rasa ini memang tidak perlu diragukan lagi. Perpaduan manisnya sirup dan gurihnya santan membuat minuman satu ini cocok dikonsumsi di segala waktu, terutama siang hari. Varian rasa yang tersedia di Es Setrup Slamet ini terdiri dari es setrup original, klepon, babol, zugus, dan varian terbarunya yaitu langit.
Dian Tantri Pratiwi pemilik Es Setrup Slamet cabang Kajoetangan. (Foto: Nurul Saadah/mbkm/TIMES Indonesia)
Dian Tantri menuturkan, sejak dibuka pada pertengahan Februari lalu, Es Setrup Slamet yang berlokasi di Kawasan Kajoetangan Heritage tepatnya di Jalan Basuki Rahmat Nomor 95 A Kota Malang tersebut banyak mendapat respon positif dari masyarakat. Mayoritas pengunjung yang datang adalah dari kalangan anak muda atau anak sekolah. Hal tersebut disebabkan karena Es Setrup Slamet menyediakan berbagai varian rasa yang menarik dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp5 ribu.
Perempuan alumni Universitas Brawijaya ini menjelaskan, Es Setrup Slamet yang dikelolanya memiliki perbedaan dari Es Setrup Slamet di tempat lainnya. “Kalau di tempat lain hanya menyediakan minuman, bedanya di sini menyediakan makanan seperti cemilan, jajanan 90-an hingga nasi bakar,” ujarnya.
Itu karena Dian Tantri ingin mewadahi UMKM agar bisa menitipkan produknya. Mayoritas produk makanan yang ada di kedai Es Setrup Slamet Kajoetangan tersebut berasal dari produk para pelaku UMKM. (*)
Pewarta | : Nurul Saadah (MBKM) |
Editor | : Bambang H Irwanto |
Studi: Penderita Tekanan Darah Tinggi Butuh Lebih Banyak 6 Vitamin Ini
Lamine Yamal Buka Resep Dominasi Barcelona Atas Real Madrid Musim Ini
Tragedi Trisakti: Analisis Relasi Kekuasaan dan Pengetahuan Michel Foucault
Sembilan Korban Ledakan Amunisi di Garut Berhasil Diidentifikasi
Eddy Soeparno Dorong Koperasi Merah Putih sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
Warga Kampung Bantar Kota Tasikmalaya Geger, Potongan Kaki Bayi Ditemukan di Selokan
Bus Shalawat Siap Layani Jemaah Haji Indonesia 24 Jam, Ini Rute dan Titik Terminalnya
Paus Leo XIV Ajak Jurnalis Utamakan Kebenaran
BNN Ungkap Nilai Transaksi Narkoba Ilegal Capai Rp524 Triliun per Tahun
Game of Tariffs: Strategis Indonesia di Tengah Ketegangan Global