Kuliner
TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Viral di media sosial TikTok kuliner bakso yang bentuknya mirip kelamin pria. Pelanggan menyebutnya Bakso Palak.
Palak merupakan bahasa Madura untuk alat kelamin pria atau penis.
Dalam video di akun TikTok @lina_febri, bakso milik Pak Tohan itu menyajikan bakso yang bentuknya mirip kelamin pria.
TIMES Indonesia menyempatkan menjajal Bakso Palak yang viral tersebut.
Ternyata lokasinya berada di Desa Pejagan, Kecamatan Jambesari Darussholah. Dekat Jalan Raya Tamanan.
Soal porsi dan rasa tidak perlu diragukan lagi. Hanya dengan mengeluarkan uang Rp 10 ribu saja, pelanggan bisa merasakan nikmatnya bakso yang bisa dibilang jumbo.
Tohan, sang pemilik Bakso Palak mengaku banyak pengunjung yang berdatangan ke tempatnya berjualan. Terutama setelah diviralkan oleh pelanggannya.
Bakso Pak Tohan ini ternyata sudah ada sejak puluhan tahun. Bahkan ini merupakan usaha turun temurun dari keluarganya.
Sementara salah satu varian yang menarik pelanggan adalah bakso kerucut. Tetapi bentuknya lebih mirip kelamin pria
“Kalau disebut bakso kerucut kurang diminati. Akhirnya disebut bakso palak,” jelas dia.
Menurutnya, dalam sehari dia bisa menghabiskan sebanyak 50 hingga 60 kilogram daging sapi pada hari biasa. Saat akhir pekan bisa sebanyak satu kuintal lebih.
Menurutnya, pembeli bukan hanya dari Bondowoso saja. “Kadang ada Jember, Situbondo dan daerah luar lainnya,” paparnya.
Sementara itu, Wahyudi, salah seorang pembeli mengatakan tertarik untuk berkunjung, setelah melihat bakso ini di media sosial TikTok.
Salah satu yang membuatnya penasaran, adalah nama yang diberikan terhadap salah bakso yang paling banyak dibeli. Yaitu Bakso Palak.
“Kok namanya unik, jadi penasaran kan. Akhirnya saya datang ke sini,” kata dia.
Wahyudi bercerita hampir tidak bisa menghabiskan satu porsi bakso yang disediakan. Karena memang terbilang cukup jumbo.
Sementara untuk rasa, menurutnya bakso palak cukup memuaskan. Meskipun setiap orang memiliki selera masing-masing. "Dengan harga 10 ribu saya cukup puas," akunya. (*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |