TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rantai pasok industri dunia berada di kondisi ketidakpastian setelah pandemi Covid-19 dan konflik antar negara. Sejumlah perusahaan besar Indonesia turut terdampak akibat kondisi tersebut. Permasalah ini dibahas dalam forum B20 Summit, rangkaian G20 Indonesia.
Direktur Indofood Sukses Makmur, Axton Salim mengatakan kolaborasi untuk meningkatkan ketahanan pangan harus dimiliki pemerintah dan swasta. Dia mengajak dunia bisnis yang hadir dalam B20 Summit bisa saling berkolaborasi.
"B20 dapat membantu koordinasi negara-negara untuk melihat penawaran dan permintaan dan bagaimana kita dapat benar-benar menciptakan rantai pasokan yang ahli,” ujar Axton dalam acara B20 Summit, Minggu (13/11/2022).
Axton Salim menjelaskan salah satu langkah yang disiapkan Indofood adalah memperkaya pasokan dari petani lokal. Hal ini dapat membantu diversifikasi rantai pasok industri.
Axton menjelaskan, Indofood telah bekerja sama dengan 20 ribu petani kentang, cabai, singkong, hingga kelapa untuk meningkatkan produkstifitasnya. Kerja sama juga dilakukan perusahaan tersebut dengan 40 ribu petani plasma.
"Nantinya bisa direplikasi ke komoditas hingga wilayah lain untuk menyangga keamanan pasokan lokal," katanya.
Axton menyampaikan iklusivitas bisnis juga menjadi salah satu sasaran B20 dalam menghadapi potensi krisis pasokan.
Sementara itu, Presiden RI Direktur PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, Vassilis Gkatzelis dalam menghadapi krisis rantai pasok industri, pihaknya bekerja sama dengan 22 ribu petani agar produk tembakaunya sesuai dengan standar internasional.
Vassilis juga menggandeng 200 ribu toko kelontong dan warung untuk memberikan pelatihan, dengan berbagai macam programnya antara lain peningkatan warung biasa beralih menjadi daring, penguassaan teknologi, hingga modal kerja.
"Banyak cara bagaimana swasta bisa bekerja untuk mempromosikan rantai pasok," kata Gkatzelis.
Meski demikian, menurutnya, pemerintah juga memiliki peran penting untuk melancarkan rantai pasok global.
Lebih lanjut, Founder dari Tsingshan Holding Group, Xiang Guangda mengingatkan semua negara tak bisa bekerja sendiri-sendiri dalam menghadapi masalah ini.
"Interaksi antara industri pemerintah juga menjadi penting," katanya.
Sepertinya yang diketahui, B20 Summit terdiri dari sejumlah panel dengan mengahdirkan tokoh-tokoh dunia. Chairman and Founder Fortescue Future Industries and Fortescue Metals Group Andrew Forrest menyampaikan paparan saat Summit Opening Panel.
Chief Executive, Business Council of Australia Jennifer Westacott (kanan) dan COP24 President Michal Kurtyka (kiri) menyampaikan paparan saat Summit Panel Discussion dengan tema "Creating a Sustainable Resilient Economy Through Innovation" dalam rangkaian B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (13/11/2022). (*)
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Kala Jamu Tradisional Bersinar dalam Festival Suadesa 2025 di Borobudur Magelang
Empat Tersangka Ditetapkan dalam Kasus Dugaan Korupsi Proyek Irigasi Wae Ces di Manggarai
Studi: Penderita Tekanan Darah Tinggi Butuh Lebih Banyak 6 Vitamin Ini
Lamine Yamal Buka Resep Dominasi Barcelona Atas Real Madrid Musim Ini
Tragedi Trisakti: Analisis Relasi Kekuasaan dan Pengetahuan Michel Foucault
Sembilan Korban Ledakan Amunisi di Garut Berhasil Diidentifikasi
Eddy Soeparno Dorong Koperasi Merah Putih sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
Warga Kampung Bantar Kota Tasikmalaya Geger, Potongan Kaki Bayi Ditemukan di Selokan
Bus Shalawat Siap Layani Jemaah Haji Indonesia 24 Jam, Ini Rute dan Titik Terminalnya
Paus Leo XIV Ajak Jurnalis Utamakan Kebenaran