TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sedikitnya 21 orang tewas, diantaranya anak-anak dan puluhan terluka, Kamis (17/11/2022) malam ketika sebuah kebakaran melanda bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Jabalia, utara Jalur Gaza.
Dilansir media Palestina, WAFA, puluhan korban tadi malam dievakuasi keluar dari gedung, dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Indonesia di kota terdekat, Beit Lahiya.
Sumber-sumber setempat mengatakan, kebakaran terjadi di sebuah apartemen perumahan kemudian menyebar ke seluruh bangunan. Dikhawatirkan jumlah korban tewas akan bertambah.
Laporan awal mengatakan, sejumlah bensin disimpan dalam jumlah besar di dalam apartemen itu yang menyebabkan kebakaran dan banyak korban.
Menyusul insiden tragis tersebut, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan berkabung untuk satu hari, Jumat (18/11/2022) dan diperintahkan pengibaran bendera setengah tiang di semua lembaga resmi untuk menghormati para korban.
Dia menggambarkan apa yang terjadi sebagai bencana nasional, dan memerintahkan semua otoritas terkait untuk melakukan segala kemungkinan untuk membantu keluarga para korban dan meringankan penderitaan mereka.
Israel dan Mesir yang sama-sama memblokade Gaza, dilansir Al Jazeera, juga mengizinkan ambulans yang membawa para korban yang membutuhkan perawatan medis menuju rumah sakit terdekat.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan bahwa sejumlah besar bensin telah disimpan di lokasi tersebut, yang memicu kobaran api dengan cepat melalap bangunan tersebut.
Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mengendalikan kobaran api besar. (FOTO: Al Jazeera/AFP)
Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mengendalikan kobaran api besar yang menembus lantai atas sebuah bangunan tempat tinggal berlantai empat.
Saksi-saksi mengatakan mereka mendengar teriakan permintaan tolong tetapi tidak mampu membantu mereka yang terjebak di dalam karena kobaran api yang sangat besar.
Hamas, yang memerintah Gaza, mengatakan, penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kebakaran itu.
Al Jazeera yang melaporkan dari Gaza menyebutkan, ini insiden tragis, karena banyak korban yang belum teridentifikasi karena luka bakar yang sangat parah.
Disebutkan, lilin yang dinyalakan saat perayaan ulang tahun yang diduga menyebabkan kebakaran. Karena di dalam ruangan banyak bensin, dengan cepat nyala lilin itu disambar bensin dan diikuti ledakan kemudian api membara.
"Layanan pertahanan sipil di kota itu tidak cukup siap untuk mengatasi keadaan darurat seperti itu secara efektif," tulis Al Jazeera.
Jabalia adalah salah satu dari delapan camp pengungsi di Jalur Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang dan salah satu daerah terpadat di dunia. Daerah kantong itu berada di bawah blokade udara, laut, dan darat yang diberlakukan oleh Israel sejak 2007. (*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Widodo Irianto |
Dollar Menguat, Bagaimana Nasib Bank Syariah?
Hotel Tugu Malang Tampilkan Akulturasi Budaya di Ruang Baba Peranakan
CEK FAKTA: Tidak Benar! Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Dapat Bansos Rp150 Ribu
Dikeluhkan Jemaah Haji, Komisi VIII DPR RI Minta Menag Nego Sistem Syarikah Arab Saudi
Vasektomi di Bantul Dapat Reward Rp 1 Juta, Target 25 Peserta per Tahun
Duta Pancasila dan Peran Generasi Muda Jelang Indonesia Emas 2045
PPIH SiapkanĀ 32 Bus Ramah Disabilitas bagi Jemaah Haji Indonesia
Ayu Apriliya Kusuma, Buka Jalan Perempuan Berhijab Bangka Belitung Lewat Putri Hijabfluencer
Dalam Empat Hari Kunjungan Wisatawan ke Bantul Tembus 43.226 Orang, PAD Capai Rp 432 Juta
Pagar Tembok TPU Sumbersari Kota Malang Terancam Roboh, Pemkot Malang Dianggap Slow Respons