TIMESINDONESIA, JAKARTA – Puncak Resepsi 1 Abad NU selesai digelar di Sidoarjo, Jawa Timur dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, sejumlah ulama internasional yang diundang dan warga Nahdliyin dari seluruh Indonesia.
Akibat banyaknya warga yang ingin menyaksikan langsung acara Puncak Resepsi 1 Abad NU, jalan menuju Stadion pun padat.
Sejumlah pejabat terpaksa harus berjalan kaki, berdesakan menembus banyaknya jamaah.
Atas segala kekurangan dalam pelaksanaan Puncak Resepsi 1 Abad NU, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH.Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meminta maaf kepada Rais Aam PBNU dan juga para kiai jika di dalam pelaksanaan acara Puncak Resepsi 1 Abad NU terdapat kesalahan dan kekurangan.
Gus Yahya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pengurus PBNU, panitia dan kader Nahdlatul Ulama yang telah menyiapkan rangkaian acara ini.
Menurut Gus Yahya selama 1 tahun ini pengurus PBNU, panitia 1 Abad NU dan kader-kader NU telah bekerja banting tulang, tunggang langgang untuk mewujudkan acara Puncak Resepsi 1 Abad NU. Namun, meski harus bekerja ekstra keras, tak ada sedikitpun mereka mengeluh.
"Semua yang kita kerjakan, semua yang terjadi, kita kembalikan pada penglihatan Allah, Rasulnya, dan orang-orang beriman," kata Gus Yahya dalam keterangan tertulis yang diterbitkan oleh LTN-PBNU, Jumat 10 Februari 2023.
Berikut ini permohonan maaf lengkap Gus Yahya kepada Rais Aam dan para Kiai:
Saya mohon ampun kepada Yang Mulia Rais Am dan para kyai atas kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan keseluruhan rangkaian kegiatan peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pengurus, panitia dan Kader Nahdlatul Ulama yang telah setahun ini bekerja banting-tulang tunggang-langgang untuk mewujudkan semua yang kita rencanakan bersama. Kepada mereka, tiada setitik pun keluhan.
جزاكم الله وبارك فيكم
Semua yang kita kerjakan, semua yang terjadi, kita kembalikan pada penglihatan Allah, Rasulnya, dan orang-orang beriman.
Kekecewaan, kemarahan dan caci-caci maki, kita ambil pelajaran sebisa-bisanya.
Kebencian orang terhadap kita, kita istighfari. Karena tiada orang dibenci tanpa sebab. Kalau kita dibenci, pasti gara-gara kelakuan kita sendiri.
وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم ويعفو عن كثير
Memang ada banyak orang mendengki tanpa sebab. Terhadap yang ini, kita hanya bisa mohon perlindungan kepada Allah.
Semoga setiap ingsut kaki, setiap gerak tangan, setiap tetes keringat, setiap getar suara, setiap kelebat gagasan, setiap buncah bahagia dan harapan, dikembalikan kepada kita sebagai barokah khidmah. (*)
Pewarta | : Sholihin Nur |
Editor | : Imam Kusnin Ahmad |
Dollar Menguat, Bagaimana Nasib Bank Syariah?
Hotel Tugu Malang Tampilkan Akulturasi Budaya di Ruang Baba Peranakan
Program MBG di Jatim Tingkatkan Gizi dan Perekonomian Warga
CEK FAKTA: Tidak Benar! Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Dapat Bansos Rp150 Ribu
Dikeluhkan Jemaah Haji, Komisi VIII DPR RI Minta Menag Nego Sistem Syarikah Arab Saudi
Vasektomi di Bantul Dapat Reward Rp 1 Juta, Target 25 Peserta per Tahun
Duta Pancasila dan Peran Generasi Muda Jelang Indonesia Emas 2045
PPIH Siapkan 32 Bus Ramah Disabilitas bagi Jemaah Haji Indonesia
Ayu Apriliya Kusuma, Buka Jalan Perempuan Berhijab Bangka Belitung Lewat Putri Hijabfluencer
Dalam Empat Hari Kunjungan Wisatawan ke Bantul Tembus 43.226 Orang, PAD Capai Rp 432 Juta