TIMESINDONESIA, JAKARTA – Microsoft akan membangun pusat data wilayah (data center region) pertama di Indonesia. Informasi pembangunan pusat data di Indonesia tersebut diumumkan secara resmi oleh Microsoft.
Menurut Executive Vice President and President, Microsoft Global Sales, Marketing and Operations, Jean-Philippe Courtois, rencana pembangunan pusat data ini merupakan langkah investasi paling signifikan yang pernah diambil Microsoft selama 26 tahun hadir di Indonesia.
"Dengan data center lokal, bisnis akan memiliki akses yang lebih cepat ke layanan cloud dan kemampuan untuk menyimpan data di Tanah Air," kata Courtois, Jumat (26/2/2021), dikutip dari kompas.com.
Upaya membangun pusat data tersebut disebut merupakan bagian dari inisiatif "Berdayakan Ekonomi Digital Indonesia" yang digalakkan oleh Microsoft.
Mengenai lokasi dan waktu pembangunannya, Microsoft masih belum menginformasikannya lebih lanjut. Namun, Microsoft menyebut bahwa pusat data di Indonesia ini akan menjadi bagian dari infrastruktur cloud global Microsoft (Microsoft Azure).
Hingga saat ini, Microsoft telah memiliki lebih dari 60 pusat data wilayah yang tersebar di beberapa negara.
Dengan tersedianya pusat data wilayah di Indonesia, kata Courtois, akan memungkinkan pelanggan di Indonesia memiliki akses yang lebih cepat ke layanan cloud Microsoft (Microsoft Azure), serta dapat menyimpan data di Tanah Air.
Menteri Kominfo RI, Johnny G. Plate menyambut baik rencana Microsoft membangun pusat data pertama di Indonesia.
Menurut Menkominfo, pusat data di Indonesia ini akan menguntungkan pelaku bisnis lokal, pemerintah, dan individu di semua sektor.
“Sebagai penyedia solusi cloud, investasi Microsoft untuk membangun pusat data lokal, keterampilan digital, dan kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia akan mendukung inovasi lokal, pemulihan ekonomi, dan transformasi digital," kata Johnny.
Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee mengungkapkan, sejumlah pemain besar lokal sudah memanfaatkan Microsoft Azure, di antaranya adalah Bukalapak, Pertamina, dan Kementerian Pertanian.
Dengan layanan Microsoft Azure, setiap orang, baik bisnis atau individu, dapat menggunakan layanan serta kemampuan cloud yang menjangkau komputasi, jaringan, database, analitik, kecerdasan buatan, dan internet untuk segala (Internet of Things/IoT).
Untuk diketahui, pada 2020, CEO Microsoft Satya Nadella bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo. Ia menyampaikan minat perusahaannya untuk membangun pusat data di Indonesia, dengan nilai investasi mencapai 1 miliar dollar AS.
Saat itu, Presiden RI Jokowi berujar bahwa Indonesia sedang menyiapkan regulasi untuk mengatur pembangunan pusat data di Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Kominfo juga menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menyiapkan Peraturan Menteri untuk mendukung rencana Microsoft membangun pusat data di Indonesia.(*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Dollar Menguat, Bagaimana Nasib Bank Syariah?
Hotel Tugu Malang Tampilkan Akulturasi Budaya di Ruang Baba Peranakan
Program MBG di Jatim Tingkatkan Gizi dan Perekonomian Warga
CEK FAKTA: Tidak Benar! Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Dapat Bansos Rp150 Ribu
Dikeluhkan Jemaah Haji, Komisi VIII DPR RI Minta Menag Nego Sistem Syarikah Arab Saudi
Vasektomi di Bantul Dapat Reward Rp 1 Juta, Target 25 Peserta per Tahun
Duta Pancasila dan Peran Generasi Muda Jelang Indonesia Emas 2045
PPIH Siapkan 32 Bus Ramah Disabilitas bagi Jemaah Haji Indonesia
Ayu Apriliya Kusuma, Buka Jalan Perempuan Berhijab Bangka Belitung Lewat Putri Hijabfluencer
Dalam Empat Hari Kunjungan Wisatawan ke Bantul Tembus 43.226 Orang, PAD Capai Rp 432 Juta