TIMESINDONESIA, JAKARTA – Apakah Anda pernah mendengar tentang Dimensia? Gangguan kognitif ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, mengingat, dan berkomunikasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Dimensia, termasuk definisi, jenis-jenis, gejala-gejala yang muncul, dan cara mengelola kondisi ini.
Dimensia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian gangguan kognitif yang mempengaruhi fungsi otak, terutama pada orang tua. Ini bukanlah penyakit tunggal, melainkan sekelompok gejala yang dapat terjadi sebagai akibat dari berbagai kondisi yang mempengaruhi otak. Gangguan ini umumnya memburuk seiring berjalannya waktu dan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk kemampuan berpikir, ingatan, orientasi, bahasa, dan keterampilan sehari-hari.
Ada beberapa jenis Dimensia yang paling umum, di antaranya:
Ini adalah jenis Dimensia yang paling umum. Biasanya terjadi pada orang lanjut usia dan ditandai oleh penumpukan plak amyloid dan serabut neurofibriler di otak.
Terjadi akibat kerusakan pada pembuluh darah otak, seperti akibat stroke atau pembuluh darah yang tersumbat. Gejala-gejala yang muncul dapat bervariasi tergantung pada bagian otak yang terkena.
Gangguan ini ditandai oleh adanya Lewy bodies (agregat protein) di otak. Gejala-gejalanya meliputi gangguan ingatan, perubahan perilaku, dan gangguan motorik.
Merupakan jenis Dimensia yang jarang terjadi dan biasanya memengaruhi bagian frontal dan temporal otak. Gejala-gejala yang muncul meliputi perubahan kepribadian, penurunan inhibisi sosial, dan gangguan bahasa.
Gejala Dimensia dapat bervariasi tergantung pada jenisnya dan bagian otak yang terkena. Beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:
Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Dimensia secara total, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelola kondisi ini:
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat dan perencanaan perawatan yang tepat.
Terapi kognitif, terapi fisik, dan terapi okupasional dapat membantu memperlambat kemunduran kognitif dan membantu penderita mengatasi kesulitan sehari-hari.
Pola makan sehat, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan menjaga keterlibatan sosial dapat memberikan manfaat bagi penderita Dimensia.
Memberikan dukungan emosional dan fisik kepada penderita Dimensia sangat penting. Juga, mempertimbangkan perawatan di rumah atau fasilitas perawatan jangka panjang jika diperlukan.
Mengurangi risiko jatuh dan cedera dengan memastikan lingkungan tetap aman dan bebas hambatan.
Dimensia merupakan gangguan kognitif yang kompleks yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, ingatan, dan berkomunikasi. Dengan pemahaman yang baik tentang jenis-jenis Dimensia, gejala-gejala yang muncul, dan cara mengelola kondisi ini, kita dapat memberikan dukungan dan perawatan yang tepat kepada mereka yang terkena gangguan ini. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perencanaan perawatan yang sesuai.
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Atasi Hama Tikus, Prabowo Kirim 1.000 Burung Hantu untuk Bantu Petani Majalengka
Pakar Politik UB: Keanggotaan Indonesia di BRICS Bisa Jadi Strategi Hadapi Tarif Trump
Ali Mufthi Jadi Pendaftar Pertama Calon Ketua DPD Golkar Jatim, Didukung 41 Suara
POSNU Kota Banjar Minta Kasus Tunjangan Rumdin Dibuka ke Publik
Tim Futsal Putra Kabupaten Lamongan Amankan Tiket Porprov Jatim 2025
Komisi VIII Sebut Pemberangkatan Haji Tahap Pertama Lancar, Tetapi Catat soal Travel Nakal
Jelang Porprov Jatim 2025, Kondisi Gor Ken Arok Kota Malang Memprihatinkan
Demi AI dan Energi Bersih, Google Bangun Tiga Proyek Nuklir 600 MW di AS
Rusdi Kirana Nyatakan Dukungan Penuh Perangi Narkoba
Khofifah Optimis Jatim Jadi Pelopor Transformasi Sanitasi Nasional