TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pernah mendengar anggrek Hartinah? Namanya seperti tak asing ya. Hartinah merupakan nama istri Presiden RI ke-2 Soeharto.
Penemu bunga anggrek cantik berwarna kuning kecokelatan ini sengaja menyematkan nama Hartinah sebagai bentuk penghargaan bagi Siti Hartinah atau yang akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto yang memang pecinta bunga.
Anggrek Hartinah ditemukan secara tak sengaja oleh James Boughtwood dan Rusdi E Nasution pada 1976. Keduanya melihat bunga cantik ini saat melakukan perjalanan di Pulau Samosir, Sumatera Utara.
Anggrek Hartinah bernama latin Cymbidium hartinahianum. Bunga endemik Pulau Sumatera ini tumbuh di ketinggian 1.700 mdpl dan di tempat terbuka antara rerumputan dan tanaman lain.
Anggrek spesial ini bercorak khas, dengan bibir bunga berwarna putih dengan totol merah kecokelatan. Sedangkan kelopak bunga didominasi warna kuning.
Diameter tangkai bunga sekitar 6 mm dan diameter bunga 3,5 cm. Anggrek teresterial ini berdaun sempit namun memanjang dan runcing di ujungnya seperti pita. Keunikan anggrek Hartinah ini mampu bertahan bahkan pada tanah yang miskin unsur hara.
Sebagai bunga endemik dari Pulau Sumatera, bunga eksotis ini tersebar di daerah Siborong-Borong hingga Sidikalang pada ketinggian 1680 m di atas permukaan laut (dpl) dan juga pegunungan Leuser Aceh ketinggian 2600 mdpl. Dan hanya ada di dataran tinggi dan kering di Sumatra bagian Utara.
Sayang populasinya terus menurun seiring dengan alih fungsi lahan. Menurut World Conservation Monitoring Centre status konservasi anggrek hartinah adalah endangered dan kategori A untuk spesies prioritas konservasi tumbuhan Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999, spesies anggerk Hartinah masuk dalam kategori tanaman dilindungi.
Kebun Raya Bogor tengah membudidayakan anggrek Hartinah supaya tidak punah. (*)
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |
Mahasiswa Sastra Indonesia UM Menelusuri Manuskrip Kuno di Perpustakaan Ordo Karmel Malang
Hadapi Kemarau, Banyuwangi Gelontor Waled dan Bersihkan DAM Demi Jaga Produksi Pangan
Spontan, Bupati Probolinggo Pimpin Aksi Pungut Sampah saat Jalan Santai Harjakapro
Terjaring Inspeksi, Empat Kendaraan Travel Wisata di Banyuwangi Langgar Aturan Keselamatan
Musim Pancaroba, Sejumlah Wilayah di Kabupaten Malang Terdampak Angin Kencang
Pak Yes Resmikan Poli Bedah Mulut dan Instalasi Farmasi RSUD dr. Soegiri Lamongan
Ngaji Budaya dan Sejarah Argopuro, Cara Bupati Probolinggo Wujudkan Wisata Budaya lewat Gus Waris
Atasi Hama Tikus, Prabowo Kirim 1.000 Burung Hantu untuk Bantu Petani Majalengka
Pakar Politik UB: Keanggotaan Indonesia di BRICS Bisa Jadi Strategi Hadapi Tarif Trump
Ali Mufthi Jadi Pendaftar Pertama Calon Ketua DPD Golkar Jatim, Didukung 41 Suara