TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Kepala BKPSDM Majalengka, H. Irfan Nur Alam menilai, pagelaran karnaval budaya yang diadakan masyarakat Kelurahan Cijati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, merupakan sarana penting dalam mempererat silaturahmi antar warga dan menumbuhkan jiwa nasionalisme.
"Karnaval budaya memiliki peran penting dalam membangun dan memperkuat ikatan sosial antar warga di suatu daerah. Termasuk di Kabupaten Majalengka," ujar Irfan Nur Alam kepada TIMES Indonesia, Kamis (7/9/2023).
Di samping itu, Irfan Nur Alam juga melihat karnaval budaya juga memiliki dampak positif terhadap jiwa nasionalisme. Pasalnya, dalam sebuah karnaval sering kali terlihat penggunaan simbol-simbol nasional, seperti bendera dan lambang negara yang digunakan sebagai bagian dari perayaan.
Sehingga, Irfan Nur Alam pun menilai bahwa karnaval budaya di Kabupaten Majalengka ini dapat membangkitkan rasa cinta terhadap negara dan memupuk semangat kebangsaan di antara peserta dan penonton.
Ia pun memaparkan, bahwa berbagai lapisan dan usia berkumpul untuk merayakan keberagaman budaya yang dimiliki. Sehingga mampu menciptakan suasana yang akrab dan menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang.
"Dalam karnaval budaya, kita sering melihat partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai peran, mulai dari peserta hingga penonton larut dalam ruang interaksi," ujarnya.
Selain itu, imbuhnya, karnaval budaya juga menjadi wadah untuk memperkenalkan budaya daerah kepada masyarakat yang lebih luas.
Dirinya optimis, bahwa melalui pagelaran karnaval budaya dapat menjadi sebuah sarana untuk mengangkat adat, tradisi, musik hingga kuliner khas daerah ke atas permukaan.
"Ini akan membuka peluang untuk mempromosikan warisan budaya lokal dan membantu dalam pelestarian budaya tentunya," katanya.
Lebih jauh ia memandang, karnaval budaya juga dapat menjadi alat pendidikan yang efektif. Sebab, menurutnya dalam persiapan karnaval, peserta seringkali harus mempelajari sejarah dan makna budaya di balik tarian, kostum atau atraksi yang tampilkan.
"Ini membuka kesempatan untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang budaya daerah dan nasional. Dengan demikian, karnaval budaya tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana pendidikan yang berharga," jelasnya.
Ia pun mencatat, bahwa ketika seseorang merasa bangga dengan budayanya sendiri, maka dipastikan orang tersebut cenderung lebih peduli terhadap pelestarian dan pengembangan budaya tersebut.
"Karnaval budaya Majalengka ini dapat menjadi momen yang tepat untuk merayakan keberagaman budaya yang ada dalam bingkai ikatan kebersamaan antar warga," tandas Irfan Nur Alam. (*)
Pewarta | : Hendri Firmansyah |
Editor | : Deasy Mayasari |
Mahasiswa Sastra Indonesia UM Menelusuri Manuskrip Kuno di Perpustakaan Ordo Karmel Malang
Spontan, Bupati Probolinggo Pimpin Aksi Pungut Sampah saat Jalan Santai Harjakapro
Terjaring Inspeksi, Empat Kendaraan Travel Wisata di Banyuwangi Langgar Aturan Keselamatan
Musim Pancaroba, Sejumlah Wilayah di Kabupaten Malang Terdampak Angin Kencang
Pak Yes Resmikan Poli Bedah Mulut dan Instalasi Farmasi RSUD dr. Soegiri Lamongan
Ngaji Budaya dan Sejarah Argopuro, Cara Bupati Probolinggo Wujudkan Wisata Budaya lewat Gus Waris
Atasi Hama Tikus, Prabowo Kirim 1.000 Burung Hantu untuk Bantu Petani Majalengka
Pakar Politik UB: Keanggotaan Indonesia di BRICS Bisa Jadi Strategi Hadapi Tarif Trump
Ali Mufthi Jadi Pendaftar Pertama Calon Ketua DPD Golkar Jatim, Didukung 41 Suara
POSNU Kota Banjar Minta Kasus Tunjangan Rumdin Dibuka ke Publik